Theboymir

Stres

Respon tubuh terhadap tekanan atau suatu perubahan biasa di sebut sebagai stres. Situasi maupun pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, marah atau gugup juga bisa memicu stres. Stres bisa terjadi pada siapa saja dan bisa mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, kenali jenis-jenis stres dan hindari pemicunya.

Stres Bisa Mempengaruhi Kesehatan Secara Psikis Maupun Fisik

Meski stres bisa terjadi pada siapa saja, nyatanya orang-orang yang tinggal di kawasan perkotaan dan industri lebih rentan terhadap stres. Sedangkan orang-orang yang tinggal di pedesaan atau pinggiran kota memiliki tingkat stres sedikit lebih rebih rendah di bandingkan penduduk perkotaan. Beberapa faktor umum yang di anggap memicu munculnya stres penduduk perkotaan antara lain kecemasan berlebihan, berada di bawah tekanan hingga kehilangan kendali.

Stres sebenarnya bukan hanya mempengaruhi kondisi psikis, tapi juga mempengaruhi kesehatan fisik. Stres berkelanjutan dalam jangka panjang bisa berakibat kerontokan rambut, gangguan imun, penyakit jantung, berkurangnya daya ingat hingga berat badan berlebih. Penanganan stres sesuai dengan jenis-jenis stres yang di alami seseorang akan meningkatkan efektifitas terapi yang di lakukan.

Sebagai contoh, penderita stres berat bisa meminimalkan dampak stres tersebut dengan melakukan pengobatan medis seperti minum obat sesuai arahan dokter, mengkonsumsi makanan sehat, berolahraga, melakukan meditasi hingga mengikuti terapi perilaku kognitif (CBT). Dengan mengetahui jenis stres yang di alami, proses pengobatannya pun akan lebih mudah.

Jenis-jenis Stres yang Jarang Diketahui Orang

Tak banyak orang yang mengetahui apa saja jenis-jenis stres yang kerap di alami seseorang. Padahal, mengetahui jenis stres yang di alami bisa membantu Anda menghindari pemicunya di masa mendatang. Berikut beberapa jenis stres berdasarkan pada kondisi penderitanya.

  1. Jenis-jenis Stres Positif

Stres positif di picu oleh hal-hal positif yang terjadi di sekitar kita. Sebagai contoh stres menjelang hari pernikahan atau stres menjelang kelulusan. Stres ini memunculkan harapan baru, inspirasi dan semangat untuk mencapai target tertentu. Karena dampaknya yang positif bagi kesehatan, stres positif justru mampu meningkatkan imun tubuh.

  1. Distres Akut

Distres akut merupakan hasil dari reaksi tubuh terhadap perubahan situasi yang terjadi secara tiba-tiba. Contohnya seperti perasaan tertekan karena mendekati deadline, naik roller coaster atau perasaan kaget setelah hampir mengalami kecelakaan. Distres akut sendiri merupakan salah satu jenis-jenis stres jangka pendek. Biasanya tubuh dan emosi yang di rasakan akan kembali normal setelah beberapa saat.

  1. Distres Internal

Ketika mengalami situasi yang tidak menyenangkan atau berada di bawah ancaman, maka tubuh secara otomatis akan membentuk sistem pertahanan diri. Sistem pertahanan diri ini muncul dalam bentuk perasaan tidak nyaman yang mengakibatkan tubuh mengalami distres internal.

  1. Eustress

Seperti stres positif, eustress bisa di klasifikasikan sebagai stres yang baik. Biasanya jenis-jenis stres ini di alami oleh seseorang yang memiliki manajemen stres yang baik. Adanya tekanan tak lantas membuatnya terpuruk, melainkan semakin berusaha keras untuk mengatasinya.

  1. Hipostres

Sementara itu, hipostres merupakan kondisi di mana seseorang mengalami stres karena tidak ada tekanan sama sekali. Sederhananya, ketiadaan stres justru membuat seseorang tidak merasakan tantangan apapun dalam hidup bahkan mengalami rasa bosan luar biasa. Kondisi seperti ini seringkali memicu depresi bahkan memunculkan keinginan untuk mengakhiri hidup.

Stres merupakan kondisi yang terjadi berulang kali dalam kehidupan kita. Tapi bukan berarti kondisi tersebut harus berlangsung dalam jangka panjang. Dengan mengenali jenis-jenis stres, Anda bisa mencari cara terbaik untuk mengurangi stres dan menciptakan manajemen stres yang baik.